Pada zaman dulu di negara Arab, banyak orang yang mengendarai keledai sebagai kendaraan. Seorang bapak membawa anaknya ke satu tempat dengan membawa seekor keledai dan mereka menaiki keledai itu hingga tiba di suatu kota.
Kondisi ini menarik perhatian orang", ada diantaranya berkata : "Ini kasus aniaya, keledai itu kecil, dua orang pula yang naik kan itu
menyiksa binatang.."
Si bapa itu mendengar komentar mereka. Lalu si bapa itu turun dan membiarkan anaknya tetap di atas keledai. Mereka pun melalui sekelompok orang.
Sekali lagi ada yang komentar, "Kurang ajar punya anak, dia enak-enak naik keledai sedangkan bapanya dibiarkan berjalan kaki."
Si anak mendengar komentar mereka, lalu ia turun dan menyuruh ayahnya menunggang keledai dan si anak berjalan kaki.
Merekapun melalui sekelompok orang lagi lalu mereka mendengar keluhan "Bapa tak ada otak, dia enak menaiki keledai sedangkan anaknya dibiarkan berkeringat berjalan. Mendengar komentar itu, si bapapun turun dan berjalan bersama si anak, dan keledai itu dibiarkan berjalan sendirian."
Merekapun melalui sekelompok orang lagi, masih ada yang komentar "Alangkah bodohnya orang tua ini. Ada keledai tapi tak mau naik, kalau seperti ini tak perlu bawa keledai."
Mendengar kata-kata ini si bapapun memberitahu anaknya, "Beginilah kondisi masyarakat, mereka hanya pandai komentar, pandai melihat kesalahan orang lain.Ada saja yang tak benar. Kalau kita ikut saja kata-kata mereka maka rusaklah kita. Kita tidak bisa selalu mengikuti pandangan mereka. Tapi kita harus pikirkan dan buat apa yang baik untuk kita, jangan pedulikan komentar mereka."
Sahabatku , kita dapat dapat belajar dan mengambil kesimpulan dari cerita di atas, bahwa ...
-- kebanyakan orang memang pandai mencari kesalahan orang lain.
-- pendapat dan komentar orang tidak bisa selalu diikuti kecuali ada dasar dari kebenaran.
-- pertimbangan harus berdasarkan kondisi dan apa yang sedang dihadapi.
-- YANG BAIK JADIKAN TELADAN DAN YANG BURUK JADIKAN PERBATASAN.
--------------------------------------------------------------------------------
Jika kita tidak memiliki tujuan, jalan manapun yang kita tempuh adalah benar. Begitu pula dengan kehidupan ataupun pekerjaan, jika kita tidak memiliki cita-cita, harapan, impian, tujuan atau target dengan jelas maka dapat dipastikan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, selain membuang-buang waktu.
Begitu pula jika kita memiliki tujuan atau target yang jelas namun pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki belum memadai, dikarenakan ketidak-siapan kita ataupun keengganan kita dalam mengembangkan potensi diri. Maka kita akan tetap kebingungan mencari cara untuk mencapai tujuan/target tersebut.
Agar tidak menjadi 'air di daun talas' atau pribadi yang plin-plan maka kita harus mengerti tujuan/target yang ingin kita capai dan memiliki kompetensi yang memadai untuk mencapai tujuan/target tersebut.
Terimakasih telah membaca artikel ini
~ Salam motivasi ~ AA